Thursday, November 9, 2017

Kelebihan Surah As Sajdah


Kelebihan Surah As Sajdah :


1. Khalid bin Ma’dan ra. Berkata, “Bacalah surat Almunjiah (yang menyelamatkan) yaitu alif lam tanzil As sajdah, sebab saya mendapat keterangan bahwa ada seorang yang biasa membacanya, dan tidak membaca lain-lainnya, sedang ia banyak berdosa, tiba-tiba surat ini menghamparkan sayapnya dan berkata : Ya Rabbi ampunilah orang ini, kerana ia selalu membacaku, maka Allah menerima pembelaan (syafa’at)nya, dan berfirman: Tulislah untuk hamba-Ku itu ditempat tiap dosa dengan kebaikan dan naikkan derajatnya.” (R. Addarimi).
Di lain riwayat: Sesungguhnya surat ini akan membela pada orang yang membacanya di dalam kubur, ia akan berkata: Ya Allah jika aku benar-benar dari kitab-Mu maka berilah padaku kesempatan memberi syafa’at padanya, jika tidak maka hapuslah aku dari kitab-Mu. Dan ia berupa burung yang menghamparkan sayapnya, membela dan melindungi dari seksa kubur.


2. Jabir ra. Berkata, “Biasa Nabi saw tidak tidur sehingga membaca surat Alif lam mim Tanzil As sajdah, dan Tabarakalladzi biyadhil mulku.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, An-Nasa’i, Al Hakim).


3. Bersabda Nabi saw., “Alif Lam miim As Sajdah datang di hari Kiamat dengan mempunyai dua sayap yang menaungi pembacanya, seraya berkata: Tak ada jalan bagi orang lain atas engkau, tak ada jalan bagi orang lain atas engkau.” (HR. Abu ‘Ubaid).


4. Dari Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Bila seorang anak Adam membaca surat “As Sajdah” kemudian ia bersujud, maka pergilah syaitan menepi seraya menangis dan berkata, “Betapa celakanya aku! Anak Adam diperintah untuk bersujud, ia pun bersujud, maka ia mendapatkan syurga, sedangkan aku diperintah untuk bersujud, aku pun enggan, maka aku mendapatkan neraka.” (HR. Abu Dawud, Nasa’i’I, Ibnu Majah, Ahmad, Muslim) Shahih.


5. Aljuwini dalam tafsirnya meriwayatkan dari Aban bin Abi Ayyasy berkata, “Ketika kami hadir matinya Muwarriq Al’ajali, dan ketika telah ditutup kain, kami berkata “Dia telah mati, tiba-tiba kami melihat nur (cahaya) memancar dari arah kepalanya sehingga menembus atap rumah, kemudian kami melihat nur (cahaya) yang memancar dari kakinya seperti itu, kemudian kami melihat cahaya nur yang lebih terang memancar dari perutnya, kemudian ia membuka tutup kainnya itu dan bertanya kepada kami, “Apakah kalian melihat sesuatu?” Jawab kami “Ya,” lalu kami ceritakan padanya semua yang kami lihat itu. Lalu ia berkata, “Itu surat As Sajdah yang saya baca tiap malam, sedang yang diatas kepala itu empat belas ayat dari permulaannya, dan yang di kaki itu empat belas ayat dari akhirnya, sedang yang ditengah itu ayat As Sajdah sendiri ia naik untuk memberikan syafa’atnya bagiku, sedang surat Tabarak masih tetap menjagaku. Kemudian ia mati kembali. (Dari kitab : Irsyadul ‘ibad ilasabilirrasyad).


6. Ibnu Abbas ra. Berkata, “Bahawa Rasulullah saw., biasa membaca dalam solat Subuh hari Jumaat pada rakaat pertama sesudah Al Fatihah adalah surat Alif laam mim As sajdah. Dan pada rakaat kedua sesudah Fatihah adalah surat Hal Ataa alal insaan. (R. Muslim).


Terdapat beberapa hadis Rasulullah SAW yang menerangkan fadhilat, faedah dan hikmah untuk mereka yang mengamalkan membaca Surah As-Sajdah ini.
1. Baginda tidak akan tidur sebelum membaca Surah ini dan Surah Al-Mulk.
2. Melindungi pembacanya dari seksa kubur.
3. Mendapat pahala yang besar seperti pahala mereka tetap solatnya pada malam lailatul-qadar.
4. Mendapat hidayah ilmu yang yakin.
5. Dikurniakan cahaya (nur) pada dirinya semasa ia mati.


Bila masa sesuai untuk baca surah As Sajdah ini? :
1) selepas solat maghrib atau sebelum tidur
2) bacalah bersama surah Al Mulk kerana baginda tidak akan tidur melainkan sudah membaca 2 surah ini

Begitu beruntung jika kita dapat istiqomah membaca surah As Sajdah dan Al Mulk setiap malam. Kata ulamak, itu tanda Allah nak bebaskan diri kita dari azab kubur.

Kisah Penciptaan Akal dan Nafsu

Allah menciptakan akal dan kemudian berfirman, ”Wahai akal menghadaplah engkau.” Maka akal pun menghadap Allah, kemudian Allah berfirman,”Wahai akal berbaliklah engkau.” Lalu akal pun berbalik. Kemudian Allah berfirman, “Wahai akal siapakah aku?” Lalu akal pun menjawab, “Engkau adalah Tuhan yang menciptakan aku, dan aku adalah hamba-Mu yang lemah.” Lalu Allah berfirman,”Wahai akal, tidak aku ciptakan makhluk yang lebih mulia dari engkau.”

Setelah itu Allah menciptakan nafsu, Allah pun berfirman, “Wahai nafsu, menghadaplah kamu.” Nafsu tidak menjawab sepatah kata pun malah mendiamkan diri. 
Kemudian Allah berfirman lagi, “Siapakah engkau, siapakah aku?” Lalu nafsu berkata, “aku adalah aku, engkau adalah engkau.” Setelah itu Allah menghukum nafsu selama 1000 tahun di neraka yang sangat panas!

Kemudian Allah mengeluarkannya dan berfirman, “Siapakah engkau dan siapakah aku?” Lalu nafsu berkata, “aku adalah aku, engkau adalah engkau.” Setelah itu Allah menghukum nafsu selama 1000 tahun di neraka yang sangat dingin!

Kemudian Allah mengeluarkannya dan berfirman lagi,”wahai nafsu siapa kamu?” Lalu nafsu menjawab “aku adalah aku, engkau adalah engkau.” Lalu Allah berfirman,”Masih begitu juga engkau nafsu?” Lalu Allah masukan lagi nafsu ke neraka selama 1000 tahun dan dilaparkan! Setelah itu Allah berfirman kepada nafsu,”Wahai nafsu siapa kamu?” Lalu nafsu menjawab aku adalah hamba-Mu dan Engkau adalah tuhanku. Lalu Allah berfirman “Wahai nafsu sekarang engkau masuklah bersama tubuh anak Adam”
(Kitab karangan 'Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir Alkhaubawiyi, seorang ulama yang hidup dalam abad ke XIII Hijriyah)